Selasa, 30 September 2014

Mengharap Keadilan Sungai, PU Didemo

Koalisi Sungai Jawa melakukan demo di kementrian pekerjaan umum hari senin tanggal 29 september 2014. Koalisi yang terdiri dari komunitas peduli sungai dan pemerhati lingkungkan ini bermaksud meminta keadilan dan membubarkan balai besar wilayah sungai, yang telah abai serta pura-pura tidak atas apa yang menimpa sungai-sungai di Jawa bahkan seluruh Indonesia.

Koalisi yang terdiri dari komunitas wilayah ciliwung Cisadane,Ciliwung institute, Brantas dan bengawan solo.

Dalam aksi demo kami menuntut pembubaran balai besar wilayah sungai brantas tutur Prigi Arisandi dan Sudirman Asun, aksi yang melibatkan puluhan orang ini di kawal oleh sekitar 25 aparat kepolisian Metro jakarta. Dalam aksi Demo ini, akhirnya koalisi sungai Jawa disambut dengan cara dialog, yang diwakili oleh lima perwakilan dari komunitas peduli sungai Cisadane, brantas, bengawan solo, dan Ciliwung.
Koalisi Sungai Jawa berdemo di Kementrian PU.


Aksi damai ini akhirnya di terima oleh Dirjen perijinan dan beberapa divisi lain di kementrian pekerjaan umum. Dalam dialog yang di temui oleh Dirjen perijinan, kami koalisi menyampaikan alasan kami serta memaparkan apa yang telah terjadi di sungai-sungai yang koalisi suarakan dalam demontrasi tadi.

Sebenarnya kami sebelum aksi sudah mengirimkan surat laporan atas temuan koalisi di sungai brantas dan kami juga menggugat PU atas apa yang telah dilakukan di sungai Ciliwung sepajang 19 km sungai Ciliwung akan di beton alih-alih dengan alasan Normalisasi sungai Ciliwung. Padahal secara ekologi bantaran sungai itu semestinya jangan di beton karna nantinya kalau sudah di beton di kanan kiri sungai akan berdampak Air arus sungai ciliwung akan semakin cepat dan semakin berbahaya bagi warga yang dekat dengan sungai Ciliwung. Karna jika musim penghujan datang banjir akan semakin cepat sampai jakarta. Di tambah Jakarta rawan banjir setiap tahunya.

Selain koalisi meminta pembubaran BBWS, koalisi juga mengancam akan menggugat Menteri PU, kalau memang laporan kami tidak di tindak lanjuti. Dalam dialog yang kami hadiri disepakati Dirjen perijinan juga berjanji akan akan terjun lapang tanggal 2 Oktober 2014, dalam kunjungan lapang nanti di harapkan dari pihak kementrian Pekerjaan umum bisa mengambil tindakan atas pelanggaran oleh PT. City nine dan PT. Graha mitra niaga investindo.

Selain tindak terhadap para pelanggar tersebut, tututan koalisi juga meminta, jika memang pemerintah pusat "kementrian pekerjaan umum tidak mampu mengelolah sungai, baiknya serahkan saja penggelolaan sungai itu pada daerah masing-masing. Andri dari komunitas wilayah ciliwung cisadane lantan berteriak menyampaikan orasinya, kami petani butuh air, air masih kami butuhkan sebagai sumber kehidupan untuk petani seperti kami.

Air adalah sumber kehidupan, jika air sungai ruksak maka hidup kami pun akan sengsara. Dimana seperti halnya slogan yang di tulisakan dalam papan triplek Cisadane Ruksak Hirup Balangsak, teriak Andri.

Sabtu, 27 September 2014

Dari Anak ke Cucu,"Nasib Anak Sungai Berdampak ke Sungai Cisadane"

Akankah sungai ini kering pada musim kemarau seperti yg sedang terjadi pada saat ini (September 2014)?

Sungai Ciketug merupakan salah satu sungai yang ada di desa Ciketug Lebak. Sungai ini membentang dari Kampung Ciketug Tonggoh hingga bermuara di Kampung Ciketug Lebak, dan terus mengalir masuk ke aliran Sungai Cikaniki.

Sungai Cikaniki sendiri merupakan salah satu anak sungai Cisadane yang berhulu di bawah kaki Gunung Botol, Pegunungan Halimun. Muara Sungai Cikaniki di Sungai Cianten, yang di jadikan PLTA Karacak di Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor. Lalu aliran Sungai Cikaniki dialirkan oleh Sungai Cianten menuju Sungai Cisadane.

Sungai Cisadane utama sendiri berhulu di bawah kaki Gunung Gede Pangranggo, di Desa Wates, Kampung Ciwaluh. Muaranya ke Teluk Jakarta. Aliran Cisadane melewati Kab. Bogor dan Kota Bogor, terus ke hilir hingga bermuara di Tangerang, Banten. Begitu panjangnya Cisadane, bahkan anak-anak sungainya pun seukuran seperti Sungai Ciliwung, yang juga berhulu di bawah kaki Gunung Gede Pangranggo. Begitulah alur-alur anak sungai ini Cisadane ini.

Nah mari kita lihat bersama kondisi anak ke anak dari sungai Cisadane ini. Bagaimana kalau anak sungai Cikaniki ini kering? Bagaimana nasib orang-orang serta makluh hidup yang mengantungkan nasibnya terhadap anak sungai ini?

Waduh kalau sampai anak Sungai Cikaniki ini kering, gawat, gawat, gawat .... Betapa terasa sulitnya mencari air bagi orang-orang Kampung Ciketug. Kondisi saat ini aja belum kering sepenuhnya, tapi sudah terasa susahnya mencari air. Akibat musim kemarau seperti saat ini, sumur-sumur warga Kampung Ciketug Lebak banyak yang kering kelontang. Warga pun hilir-mudik pagi sore mencari air ke sungai ini untuk kebutuhan MCK. Walah nasib, nasib, nasib, jadi orang gunung....

Seharusnya orang gunung tidak akan kekurangan air jika memang sungai dan mata air yang ada bisa di jaga dan di rawat. Namun apa boleh di kata, nasi sudah jadi bubur, musim kemarau telah datang, hutan kayu banyak yang di tebang, hutan gudul, tebing-tebing rawan longsor jika musim penghujan, maklum daerah gunung wajar kalau banyak tebing he he he.

Tapi memang air Sungai Ciketug bukan satu-satunya anak sungai yang dimanfaatkan oleh warga Desa Pangkal Jaya, dan warga Kampung Ciketug Tonggoh maupun Lebak. Selain air Sungai Ciketug juga ada Sungai Cisawer, anak Sungai Cikaniki juga. Kalau Cisawer lebih parah ketimbag Ciketug kondisinya selain airnya keruh karena sedimen pasir, juga banyak sampahnya.

Untung aduh untung masih ada Cilegok, cilegok merupakan mata air yang ada di tebingan bantaran Ciketuq kp. Ciketuq Lebak. Mata air ini tidak pernah kering walaupun kemarau berkepanjangan, karna apa? Di atas Cilegok banyak tumbuh pepohonan yang rindang serta masih banyaknya pohon bambu di atas mata air ini,

Suatu ketika dulu pada tahun 2000 air ini sempat menggecil, mengecilnya mata air ini di sebabkan salah satu rumpun bambu di atas tebingnya di tebang habis oleh yang punya bambu dan pohon-pohon di sekitarnya yang besar2 juga di tebang. Namun karna mengecil mata air ini di gali lagi oleh warga setempat, sehingga walau airnya kecil karna di gali lagi dan di bikin bak air ini masih bisa mencukupi kebutuhan warga sekitar.

Setelah kejadian itu dengan mengcilnya air ini warga akhirnya bermusawarah dengan pemilik lahan dan berkomitmet menjaga pohon keras dan rumpun bambu yang tersisa supaya kejadia yang pernah menimpah mengecilnya mata air cilegok tidak terjadi lagi. Mudahan atas ke jadian yang telah menimpa Cilegok tidak terulang lagi, dan serta terciptanya masyarakat yang perduli lingkungan dan menjaga pohon2 keras maupun rumpun bambu ini tetap terjaga .

Karna manfaat air cilegok tentunya akan kembali di rasakan serta tetap terjaga jika saja manusia maupun warganya menjaga alam sekitarnya, menjaga pohonya, menjaga kebersihan. Serta menjaga air ini tetap ada demi anak cucu kita di kemuadian hari, supaya jika kemarau datang air ini masih bisa di nikmati seperti halnya kita yang menikmati sekarang.

Mudah-mudahan Ciketuq tetap mengalirkan air walau pun airnya kecil, karna apa? Kalau sampai gak mengalirkan air berarti mata airnya tidak ada lagi, ci legok pun sudah mati, dampaknya pun pasti petani di kampung ciketug akan kesusahan mencarti air, orang-orang pun pastinya akan kesulitan mencari air lagi karna memang yang bisa beryahan walau kemarau panjang adalah mata air Cilegok yang menggalir ke Ciketuq serta memberi manfaat untuk warga kampung Ciketuq.

Oleh sebab itu ayoo kita galakan penanaman pohon bersama-sama dengan Komunitas Wilayah Ciliwung Cisadane (KWCC), Cisadane Institute dan Recikal Tani Lestari (Remaja Ciketug Lebak Tani Lestari).

By: Hari Kikuk

Bikin Lapak penampungan sampah, di dekatku tinggal biar sampahnya tidak di buang ke sungai.

Tiang udah duluan jadi, pagar menyusul, atap lagi di cari, isinya pun demikian sembari mencari nafkah. Pasar dan pelangan sedang di susuri inggat waktu susur Tjiliwoeng 2011 hingga awal 2012 jalan kaki bersama sang guru pemulung. Yg sabar yaa Insya Allah pasti dapat yang di cari , jangan lupa nyuwon mareng Gusti (meminta pada Tuhan) jalan masih panjang, pintu masih ada yang buka, harapan fokus ke depan, modal dengkul kalau sembari ihtiar lan ora ngersulo (berihtiar dan jangan ngeluh) entar juga mendapatkan hasilnya. Yang penting semagat pantang menyerah, tentunya selalu nyuwon sehat lahir bathin mareng gusti(tentunya minta kesehatan lahir batin pada tuhan) yen sehat opo wae iso di raih (kalau sehat apapun bisa di gapai) nyuwon bintang nganggo mimpi, nyuwon bulan karo merem (minta bintang dengan bermimpi, minta bulan sembari menutup mata) arti ne: sing penting ojo njaluk sing nduwor-nduwor ben ora tiboo(jangan minta yang tinggi biar ngak jatuh, mengko loro (nanti sakit), ojo ngarep sing orah mungkin ben ora di songko ngelidur(jangan mengharap yang tidak mungkin biar gak di sangka ngigau), yen njaluk yoo.... Sing mungkin wae(kalau minta itu yaa... Yang masuk akal aja), mung, yen pengen opo wae. Di awali soko Mimpi sing nduwor koyok sing ono langit neng nduwor kono.( Yang pengen mengapai apa saja. Di awali dari mimpi yang tinggi seperti yang ada di langit atas sana). Mung yen ngejalani yoo mestine kudu soko ngisor ndisek too... Yen langsung nduwor mengko yen tibo ndalalah kaget terus...???? Pastine iso di simpulke toh yen wis kaget mestine koyo ngopo. He he he (ya tentunya menjalankannya sebelum menuju ke atas yaa dari bawah dulu toh.... Nanti kalau jatuh ndalalah kaget terus..... Mak heemmm ???? Tentunya kalau terkejut jadinya bisa di simpulkan bisa kenapa kan, serta bisa terjadi apa apa kan. Walah ribet amat yaa padahal yang gampang jangan di bikin ribet, yang ribet harusnya jangan njelimet biar orang lain dan kawan2ku bisa tahu sesungguhnya aku ini mau menyampaikan apa sich dan sebenarnya yang di harapkan olehku itu apa? To the point aja basa jawanya. Biar enak setelah tiang dan atap serta pagar itu terisi yaa aku harus jujur sebenarnya apa sich tujuannya aku membuat tiang dan pagar-pagar seperti kandang ayam ini? Langsung aja di sampaikan biar gak panjang dan lebar, karna kalau kepanjangan orang lain juga susah mbacanya dan kalau kelebaran, malahan jadi mboseni (membosankan) langsung wae laaah aku arep cerito yen aku ngawe tiang lan pager iku kanggo(langsung aja aku ceritakan kalau aku bikin tiang dan pagar itu nantinya buat) serta nantinya juga akan di pasangi atap supaya barangnya tidak kehujanan dan kebasahan.yaitu buat tempat penampungan sampah dan pengolahan sampah yang sederhana, tentunya juga tidak menutup kemungkinan bagi siapapun yang mau bantu spanduk dan apapun berupa barang bekas insya Allah saya terima, kalau Uang yaaa...... Siapa yang gak ijo melihat uang toh yang di cari setiap hari adalah uang he he he maaf yaaa bukan niatan menghina saudara-saudara sekalian, toh aku juga bikin ini itu tujuannya juga untuk mendapatkan uang yang halal. Tapi dalam pikiran saya pribadi hidup juga bukan hanya untuk uang tapi kesetaraan antara keuangan dan ke lingkungan. Prihatin..... Mungkin, sengsara tergantung yang memadang, barokah tergantung yang menerima, iklas tergantung yang memberi.... Yaaa itu semua juga orang tau, seperti dalam laut orang pasti ada yang pernah sampai, namun dalam dan isinya hati yaa siapa yang tahu? Maaf tulisan ini ngelatur bagi yang baca, namun ini merupakan buah pikiran bagi yang nulis, waah yang nulis berarti orang gila, lah antara tulisan dan isi hati kok ndak bisa mbedakan. Wis aah malahan kalau kepajangan mbosen bacanya butuh guru untuk ngedit dan belajar nulis nih he he e. Semoga tidak mbosen yaa makasih.

Jumat, 19 September 2014

belajar nulis bloog

pengalaman baru baru pertama nulis rasa na bingnung. tapi alhamdulilah d ajari ama kawan kawan. dan rasa nya seneng.

harapan saya menulis agar bisa membantu desa saya maju dan berkembang.


nama saya deri andrian. saya tinggal di ds pangkal jaya kp ciketug, kb bogor.

Desa Pangkal Jaya Mulai Menanam

Remaja Kampung Ciketug Lebak mulai menanam tanaman keras. Yaitu Jeunjing, kenari, mahoni, duren. Bibit didapat dari BPDAS yg disimpan di Kantor FWI, Bogor.

Menanam demi menjaga kehidupan. Yang nantinya bisa menghidupkan air, air bisa mengairi sawah menghidupi petani, petani menghidupi generasi penerus bangsa. Benar gak yaa oh yaa dengan menanam biar hutanya terjaga dan menghasilkan uidara segar di tambah lagi bisa menghidupi si penanamnya, salah atau benar gak yaa. Hayoo jawab.

Photo Bareng Kuda di Jogja

Deri jalan-jalan ke Keraton Jogja. Melihat Istana Jogjakarta dan Alun-Alun Kidul. Juga jalan-jalan ke Malioboro. Indahnya kota Jogja. Juga lebih bersih dibandingkan tempatku tinggal. Kapan yah tempatku di Desa Pangkal Jaya, Kabupaten Bogor bersih seperti Jogja.

Jalan-jalan ke Jogja

Hari punya kesempatan jalan-jalan ke Jogjakarta. Ini photo di Museum Heritage.