Belajar dari gerakan air Kelompok Peduli Ciliwung (KPC), terbersit untuk melakukan gerakan serupa untuk Sungai Cisadane. Dari sekelompok anak manusia yg bertempat-tinggal di Bogor dimana Sungai Cisadane mengalir deras.
Sabtu, 28 Mei 2011
Pulang Mulung Bibit Beringin & Nyamplung KPC, Kami Memancing di Cisadane.
pada tanggal 28/05/2011 hari sabtu pagi kebetulan saya dan kawanku Asun (Sudirman Asun) Jakarta Glue seperti biasa kawan ini mengginap di Mbogor, demi menggikuti program mingguan orang-orang gila yang perduli terhadap sungai Tjiliwoeng, Mulung bibit semai beringin dan nyamplung. kegiatan ini dipusatkan di sekitar Sekret Pencinta Alam Lawalata Kampus IPB darmaga. Semai/bibit yang kami kumpulkan nantinya akan kami tanam di Bantaran Tjiliwoeng. Kebetulan memang pada kesempatan mulung bibit kali ini di pimpin langsung oleh komandan KPC, Mas oiq (hapsoro) Setelah Beliau Lama menggemban tugas kantornya Ke kalteng, Maklum orang sibuk begitu kiranya orang kita menyebutnya.
di kesempatan mulung bibit kali ini yang di pimpin langsung sang kumendan alhamdulillah orang sukarelawan agak banyakan yang ikutan, mulai dari anak-anak, balita, ibu-ibu, bapak-bapak, sampai kakek-kakek pun ada. jumlah orang yang ikutan mulung bibit kali ini 2 balita. 1 anak-anak,1 ibu-ibu,5 bapak-bapak, 1 kakek-kakek dan satu lagi pejantan om asun, maklum saja walau di sekitar hiruk pikuk yang ada di kalangan kampus, hilir mudiknya mahasiswa dan mahasiswi tak membuat kecut nyali kami, karna kegiatan yang kami (KPC) lakukan hanya keikhlas semata, Tampa ada rasa malu sedikitpun di hati kami. Biar orang lain menyebut kami orang gila sekalipun kami ikhlas, toh gak gila beneran. kadang kami (KPC) di sebut orang-orang gila yang kerjaannya hanya jadi setan sampah/setan spanduk, "Ciliwung Ruksak Hirup Balangsak" yang sedikit melakukan sesuatu, tapi kami yakin hal Kecil yang kami lakukan nantinya akan berguna bagi orang banyak. setelah menjadi julukan setan diatas kami sekarang punya sebutan lagi, setan semai/bibit nyamplung dan beringin, dasar setan yaaa..... Kerjaannya jadi penggangu Warga Bantaran (DAS), supaya jadi lebih perduli terhadap Tjiliwoeng.
Setelah selesai Kegiatan mulung semai/bibit KPC Saya (Hari Kikuk) dan om Asun memutuskan ngimana kalau selepas kegiatan ini kita mancing, di dekat rumah Mas yoyon (Markus Ratryono) Anggota KPC yang tinggal di dekat sungai Cisadane. Ideku di Amini oleh om asun boleh juga tuh, setelah habis mulung bibit kita terlebih dahulu menyempatkan makan siang di kantin dalam Kampus IPB, setelah makan siang kami pun meluncur ke Cisadane. Dalam perjalan kami berdua sesekali ngobrolin sungai Cisadane ini seperti apa? wah katanya di sungai Cisadane buanyak ikannya om tapikan.... Kita masih asing dengan sungai ini, walaupun Cisadane terkenal akan sejarahnya. Pada massa lampau Cisadane adalah sungai yang dijadikan alat tranportasi jalur sungai oleh Raja-Raja terdahulu. Sampai sekarang sungai ini memiliki nilai sejarah yang cukut erat, akan sejarah Raja-Raja yang pernah ada di Jawa Barat, hingga saat ini petilasan Raja yang pernah melewati Cisadane ini ada di daerah Ciapea, dengan adanya Situs tapak kaki seorang Raja terkenal era kerajaan taruma negara yang berasal dari kutai. Sri Purawarman adalah raja yang pernah singgah dan mendirikan Istananya di Jawa Barat. Kerajaan ini adalah kerajaan Hindu-Budha tertua keduan setelah Majapahit di Indonesia.
Tak terasa obrolan kami berdua akhirnya menghantarkan kami ke tempat tujuan, setelah sampai ke tempat yang kami tuju, kami saling sapa dengan mas Yoyon yang telah dahulu sampai.
hai mas Spot mancing yang bagus di Cisadane dimana mas? Oh....; kalau itu mah, ada di belakang rumahku kearah rimbunan bambu jawabnya.
Wah kalau kalian Mancing sekarang kebetulan sekali itu pas waktunya, karna apa kemaren malam Cisadane Banjir airnya hampir mencapai batas tebing di sebelah rumahaku. Alhamdulillah Rumah kawanku tidak kebanjiran alias airnya ngak sempat naik melebihi batas tebingan Cisadane.
Ya.....; Sudah sambil ngobrol ayo aku antarkan ke Spot yang kalian ingginkan semoga kalian beruntung mendapatkan ikan, sesampainya di Spot yang kami tuju ternyata benar kata mas Yoyon Cisadane airnya sempat besar terbukti dengan adanya bekas sapuan air di batas atas tebingan Cisadane. Berjam-jam kami mancing di Cisadane tak satupun Ikan yang kami dapatkan, sesekali kami berpinda Spot karna di Spot yang kami tempati selalu tersangkut sampah plastik. Akhirnya keyakinan kami pundar dengan harapan akan mendapatkan ikan, dikarnakan banyaknya sampah plastik dan ditambah lagi banyaknya ikan sapu-sapu, Apa benar Cisadane Banyak ikannya?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar